-->

PKI yang Berontak, Mengapa Kita yang Minta Maaf? Mayjen (Purn) Kivlan Zen

Mantan Kepala Staf Komando Strategis Angkatan Darat (Kakostrad) Mayjen (Purn) Kivlan Zen, menolak rencana pemerintah yang akan melakukan permintaan maaf kepada Partai Komunis Indonesia (PKI). 
Kivlan beralasan, PKI adalah pihak yang melakukan pemberontakan terhadap negara, sehingga tidak selayaknya pemerintah meminta maaf kepada mereka, termasuk kepada anak cucu mereka. 
"Mereka yang berontak, mengapa kita yang mau minta maaf," tegas Kivlan dalam Majelis Taqarrub Ilallah dan Temu Pembaca Suara Islam ke-56 dengan topik "Waspadai Kebangkitan PKI" di Jakarta, Sabtu (26/09).
Kivlan memastikan bila rencana pemerintah meminta maaf kepada PKI bukan hal yang mengada-ada. Menurut Kivlan, salah satu anak PKI yang kini menjadi anggota DPR Ribka Tjiptaning, sering hilir mudik ke Kementerian Hukum dan HAM untuk mengurusi soal ini. 
Indikasi lain bila pemerintah akan minta maaf ke PKI, kata mantan tentara yang sering bertugas di posisi komando tempur ini, antara lain dengan diajukannya RUU KKR (Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi)
"Mereka bilang kita ngak akan minta maaf ke PKI sebagai partai, tetapi ke anak PKI. Loh ya sama saja," ungkap lelaki kelahiran Langsa, Aceh, 24 Desember 1946 silam ini. 
Jenderal lulusan Akmil 1971 ini mengaku telah membaca salah satu buku karya Ribka Tjiptaning, yang didalamnya memuat bila mereka hendak melakukan balas dendam. Apalagi anak-anak PKI itu kini telah banyak menyusup ke partai-partai di DPR. 
"Kalau mereka bilang agama adalah candu, kita yang beragama ini akan ditangkap. Mereka ini akan balas dendam. Provokasi, agitasi, propaganda telah mereka lakukan," tandasnya. 
Kivlan juga mengingatkan bila usaha untuk meminta maaf kepada PKI ini juga disampaikan oleh Jaksa Agung. Walaupun upaya itu kemudian dibantah setelah isu ini terungkap ke media. Termasuk, kata Kivlan, setelah dirinya dan kemudian sastrawan Taufik Ismail mengangkat hal itu di media massa melalui tulisan-tulisan. 
Kepada umat Islam, Kivlan mewanti-wanti supaya mereka bersiap diri  untuk menghadapi kebangkitan PKI. "Bahaya PKI sudah di depan mata. Sekarang kita bersiap-siap, kalau-kalau mereka bangkit, mereka akan menyerang. Kita harus bersiap-siap, bahaya sudah dekat," tegasnya. 
Mantan aktivis Pelajar Islam Indonesia (PII) dan HMI Cabang Medan ini mengaku siap untuk memimpin perlawanan terhadap PKI jika hal itu harus terjadi. "Kita akan lawan, saya siap pimpin (perang) fi sabilillah ini," pungkasnya. 
Presiden Jokowi sendiri, telah membantah bila dirinya akan meminta maaf kepada PKI. Bantahan Jokowi ini disampaikan kepada pengurus PP Muhammadiyah yang menemuinya di Istana Negara, Jakarta, Selasa (22/09) lalu.

0 komentar